MENANAM POHON TANGGUNGJAWAB BERSAMA
28 January 2022APA BEDA TANAH JAWA DAN SUMATERA
14 February 2022Kerusakan Daerah Aliran Sungai, khususnya di kawasan hulu, perlu ditanggulangi dengan program penghijauan bersama masyarakat setempat. Kondisi penggunaan lahan existing berupa hutan, kebun, tegalan sampai pekarangan perlu ditingkatkan tutupan vegetasinya. Sehingga mampu menekan potensi bencana dari dampak erosi, longsor dan kekeringan.
Gerakan penghijauan di kawasan hulu DAS biasanya dengan introduksi tanaman produktif yang bernilai ekonomi dan konservasi yang dapat diterima oleh masyarakat lokal. Persiapan awal dimulai dari rancangan teknis di area mana dengan kebutuhan ratus tanaman per hektarnya. Biasanya disesuaikan dengan kondisi tutupan vegetasi, apakah dari lahan gundul tanpa vegetasi atau bersifat sebagai tanaman sela dari vegetasi yang sudah ada.
Bibit tanaman yang dihadirkan perlu memenuhi spesifikasi kelayakan dan kecocokan tumbuh berkembang di lokasi tersebut. Tahap pendampingan pun perlu dilakukan sejak awal sebelum tanam sampai 2-3 tahun setelah tanam. Sehingga monitoring dan evaluasi dapat mendukung keberhasilan program, yaitu prosentasi yang tumbuh, perlunya penyulaman, pemupukan rutin, dll.
Seiring dengan program penghijauan ini, perlu dilakukan kegiatan pendukung yang seiring sejalan, khususnya dalam pembinaan sosial ekonomi Industri Kecil Menengah (IKM) yang berkaitan erat dengan program penghijauan tersebut, seperti pengembangan komoditas unggulan daerah (One Village One Product), pariwisata desa berbasis potensi alam, pengolahan pasca panen, pengemasan, dan pemasaran produk unggulan.
Maka sangat penting untuk mengetahui skala kebutuhan lokal. Bukan kegiatan yang mengada-ada, tetapi benar-benar kegiatan yang dibutuhkan untuk meng-upgrade sosial ekonomi lokal. Misalnya jika introduksi tanaman unggul adalah alpukat dan durian, bagaimana rencana ke depannya, apakah fokus pada produksi atau lokasi berpotensi jadi destinasi wisata, misalnya petik buah, alam yang indah, dll.
Kita juga memahami bahwa produk pertanian sering tidak tahan lama. Puncak panen pun volumenya berlebihan dan itupun biasanya hanya sekali setahun. Padahal pasar butuhnya selalu ada. Maka perlu teknologi pengolahan pasca panen, agar bisa menjadi produk pabrikan yang tahan berbulan-bulan sampai tahunan, sehingga bisa dikirim ke berbagai tempat skala nasional bahkan insternasional.
Semua harapan hulu-hilir tersebut perlu dilaksanakan secara terintegrasi dan kolaborasi para pihak, dari tingkat petani, penyuluh, pendamping dan instansi terkait lainnya.
Oleh : Muhamad Kundarto
Sumber foto: https://www.beritasatu.com/nasional/591897