Tanah Sehat untuk Cegah Bencana
4 March 2022MEMAHAMI PENGELOLAAN SAMPAH DI DESA
21 March 2022Membayangkan tekanan berdasarkan ukuran Daerah Aliran Sungai (DAS) dapat diibaratkan besarnya beban yang diberikan pada ukuran fisik orang. Semakin besar dan kuat fisiknya, semakin tahan menghadapi tekanan beban yang semakin besar.
Gambaran sederhana tentang definisi DAS adalah sebuah hamparan seperti selembar daun yang membentuk cekungan, dimana jatuhnya air hujan beserta alirannya akan bergabung menjadi satu kesatuan aliran menuju lokasi tertentu. Biasanya DAS dibatasi punggungan bukit di bagian atas dan di bawah berupa muara sungai atau sungai besar yang merupakan gabungan dari sungai-sungai kecil.
Kita coba pilahkan ukuran DAS kecil, sedang dan besar. DAS kecil biasanya pada beda tinggi hulu-hilir kurang dari 500 m dengan panjang aliran sungai hanya beberapa Km saja. DAS sedang pada beda tinggi antara 500-1500 m dengan panjang aliran sungai 10-20 Km. Sedangkan DAS besar dengan beda tinggi > 1500 m dan panjang aliran sungai mencapai puluhan Km. Kriteria pemilahan ukuran DAS ini sekedar memudahkan dalam penggambaran selanjutnya.
Selain beda tinggi, kekuatan aliran sungai dalam DAS juga tergantung kondisi ‘landasan’, yaitu jenis bebatuan yang mendasari dasaran sungai. Apakah batuan yang kedap air atau bocor (merembeskan air). Semakin kedap, tentu aliran berpotensi makin panjang. Biasanya ditandai dengan bentuk alur sungai yang lurus-lurus dengan kelokan tajam-kaku. Sedangkan alur sungai yang berkelok kayak liukan ular (meander) biasa terbentuk pada dataran rendah dan beda tinggi yang terlalu kecil.
DAS dikatakan baik apabila aliran sungai cenderung debitnya stabil sepanjang tahun dengan tingkat kekeruhan sedimen terlarut relatif rendah. DAS dikatakan sakit atau buruk, apabila debit aliran di puncak musim hujan dan puncak kemarau berbeda sangat signifikan, bahkan sering badan sungai mengering. Ditambah lagi dengan kekeruhan tinggi karena material sedimen terlarut (lumpur). Terkadang diperparah pula dengan akumulasi zat pencemar yang masuk ke badan sungai.
Tanda kerusakan DAS di kawasan hulu adalah adalah erosi, longsor dan banjir bandang. Tanda kerusakan DAS di kawasan tengah adalah makin menurunnya muka air tanah. Tanda kerusakan DAS di kawasan hilir adalah banjir dan akumulasi pencemaran tanah dan air.
TEKANAN PADA DAS
Tekanan yang dimaksud dapat berupa berkurangnya tutupan vegetasi pada kawasan hulu, seperti penebangan hutan, alih fungsi ke permukiman, dll. Sedangkan tekanan di kawasan tengah dan hilir DAS biasanya berupa makin banyaknya bangunan permukiman dan industri. Vegetasi otomatis berkurang. Sedimen terlarut dan pencemaran semakin meningkat.
Dalam tekanan yang sama, semakin kecil ukuran DAS, semakin rentan mengalami kerusakan atau degradasi lingkungan dan semakin sulit pula untuk pemulihan ekosistem DAS. Misalnya bentuk tekanan adalah pembuatan kawasan kota metropolitan, maka DAS besar akan dianggap makin tahan dan relatif mudah dalam pemulihan. Sementara DAS sedang dan kecil, akan semakin sulit dipulihkan apabila terlanjur mengalami kerusakan.
Maka sangat penting menerapkan manajemen DAS, misalnya dengan konsep “one river one management”, tapi dalam prakteknya tak semudah teori, karena semakin besar ukuran DAS semakin banyak pemerintahan yang berbeda dan perbedaan kewenangan pengelolaan bagian darat dan tubuh sungai. Masyarakat juga perlu pemahaman bersama, bahwa sungai adalah sumber kehidupan dan air bersih, bukan jadi tempat pembuangan sampah dan limbah.
Muhamad Kundarto
Sumber foto: https://www.kajianpustaka.com/2019/10/daerah-aliran-sungai-das.html